Menginjak 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat Muslim mempersiapkan diri untuk merayakan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri. Namun, penentuan hari tersebut tidaklah sembarangan. Ada dua metode yang digunakan, yaitu metode hilal dan hisab. Kementerian Agama RI akan menggelar sidang Isbat untuk menentukan hari tersebut.
Perbedaan pendapat terkait awal Ramadhan 1445 H terjadi di Indonesia, terutama antara Muhammadiyah dan NU. Hal ini berimbas pada perbedaan tanggal 1 Syawal 1445 H.
Menurut Kalender Hijriah Indonesia 2024 dari Kementerian Agama RI, 1 Syawal 1445 H diperkirakan jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Namun, ada catatan bahwa Idul Fitri bisa juga terjadi pada 10 atau 11 April 2024. Jika 1 Syawal jatuh pada 10 April, berarti umat Muslim berpuasa selama 29 hari, dimulai pada 12 Maret 2024.
Sementara itu, NU menggunakan metode Rukyatul Hilal dalam menentukan awal bulan. Menurut kalender dari Lembaga Falakiyah PCNU Bojonegoro, 1 Syawal 1445 H juga diperkirakan jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Sedangkan Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1445 H melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menurut maklumat tersebut, 1 Syawal jatuh pada Selasa, 9 April 2024, karena pada saat itu di Yogyakarta tinggi bulan telah terjadi saat matahari terbenam.
Meskipun terdapat perbedaan pandangan, semua pihak, termasuk Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah, tetap bersiap menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kegembiraan.