Para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan dialog publik untuk membahas peran NU dalam mendukung suksesnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
HM Fajri Al Farobi, Ketua GP Ansor Kaltim, menjelaskan bahwa dialog tersebut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi NU dalam pembangunan Kaltim serta memainkan peran penting dalam penyelenggaraan Pilkada.
Farobi menekankan pentingnya memanfaatkan kualitas, kuantitas, dan kapasitas kader NU untuk berperan sebagai pemimpin dalam Pilkada tahun ini.
Dialog tersebut dihadiri oleh sejumlah kader NU yang potensial di Kaltim, antara lain Syafruddin dari PKB, Syafaruddin yang merupakan Tim Wali Kota Akselerasi Pembangunan Samarinda, Sapto Setyo Pramono dari Partai Golkar, dan Prof Zurqoni, Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
Farobi menyoroti jumlah yang cukup besar dari masyarakat NU di Kaltim, yang menurut survei nasional mencapai 53,7 persen di Indonesia dan 59,1 persen di Kaltim.
Beliau juga menunjukkan bahwa dukungan NU telah membantu kemenangan calon-calon di Pilkada Kaltim, seperti Andi Harun di Samarinda, Ardiansyah di Kutai Timur, Gamalis di Berau, dan Rahmad Mas’ud di Balikpapan.
Meskipun kader NU tersebar di berbagai partai politik, GP Ansor akan melakukan komunikasi untuk membangun konsolidasi dan mendukung kader terbaiknya.
Prof Zurqoni menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan di Samarinda, yang mayoritas merupakan kader NU. Ia menegaskan bahwa UINSI Samarinda memiliki peran dalam mencetak calon pemimpin masa depan dengan karakter dan integritas yang unggul.
Terkait Pilkada Kaltim, Zurqoni tidak secara langsung menyatakan dukungannya kepada salah satu tokoh politik, namun ia menekankan pentingnya peran NU dan organisasi Islam lainnya dalam menjaga Pilkada yang damai, jujur, dan adil.
Ia menutup dialog dengan menggarisbawahi pentingnya mendengarkan suara masyarakat untuk menentukan arah pembangunan Kaltim ke depan.