Ingin liburan ke bulan? Sepertinya impian itu harus ditunda dulu bagi miliarder Jepang Yusaku Maezawa. Pasalnya, penerbangan impiannya ke bulan menggunakan pesawat ruang angkasa Starship milik SpaceX terpaksa dibatalkan. Keputusan ini bisa dibilang cukup bisa dimengerti, mengingat Starship sendiri belum menjalani uji terbang yang sepenuhnya sukses.
Proyek dearMoon yang diprakarsai Maezawa mengumumkan pembatalan misi bulan sipil ini pada hari Jumat. Dalam pernyataan di situs web mereka, dearMoon mengutip kegagalan SpaceX untuk meluncurkan Starship pada akhir tahun 2023 seperti yang direncanakan, serta ketidakpastian mengenai masa depan misi.
“[Peluncuran] ke luar angkasa di tahun 2023 menjadi tidak mungkin, dan tanpa kepastian jadwal yang jelas dalam waktu dekat, dengan berat hati Maezawa membuat keputusan yang tidak dapat dihindari untuk membatalkan proyek,” bunyi pernyataan dari dearMoon.
Maezawa sendiri kemudian angkat bicara melalui unggahan di [X](platform media sosial tempat Maezawa menuliskan kekecewaannya). Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap impian bulan yang kandas.
“Saya menandatangani kontrak pada tahun 2018 dengan asumsi dearMoon akan diluncurkan pada akhir tahun 2023,” tulis Maezawa pada hari Jumat. “Ini adalah proyek pengembangan, jadi wajar saja, tetapi masih belum pasti kapan Starship bisa diluncurkan.”
Maezawa pertama kali mengumumkan penerbangan bulan pribadinya dengan SpaceX pada tahun 2018. Ia berniat mengajak beberapa orang seniman untuk ikut serta dalam perjalanan ini, dengan harapan mereka bisa terinspirasi untuk berkarya. Awalnya Maezawa sempat membuka lowongan untuk “pasangan hidup” yang bersedia pergi bersamanya ke bulan pada Januari 2020, namun ia dengan cepat membatalkan ide tersebut beberapa minggu kemudian.
Pada akhirnya, Maezawa memilih delapan orang kreatif sebagai anggota misinya, termasuk DJ Amerika Serikat Steve Aoki, artis K-Pop T.O.P (Choi Seung-hyun), dan YouTuber Tim Dodd. Sayangnya, mereka semua harus mencari transportasi lain jika ingin lebih dekat dengan bulan. Maezawa sendiri sebenarnya pernah ke luar angkasa sebelumnya. Ia pernah terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz untuk perjalanan selama 12 hari pada tahun 2021.
“Saya tidak bisa merencanakan masa depan saya dalam situasi ini, dan saya merasa tidak enak membuat anggota kru menunggu lebih lama, oleh karena itu saya mengambil keputusan sulit untuk membatalkan proyek saat ini,” tulis Maezawa. “Saya mohon maaf kepada mereka yang antusias dengan rencana misi ini.”
Pembatalan dearMoon sebenarnya sudah bisa diprediksi. Maezawa sendiri pernah memberikan pembaruan pada proyek tersebut pada November lalu, mengakui bahwa misi tidak akan berlangsung pada tahun 2023 dan ia tidak yakin kapan misi itu akan terjadi. Namun, beberapa anggota kru justru secara terbuka menyatakan kekecewaan dan bahkan mengkritik keputusan Maezawa untuk membatalkan misi.
“Anda tidak bertanya kepada kami apakah kami keberatan menunggu atau memberi kami opsi atau mendiskusikan bahwa Anda sedang berpikir untuk membatalkan [misi] sampai Anda sudah membuat keputusan,” tulis fotografer dan anggota kru Rhiannon Adam menanggapi Maezawa di [X]. “Saya hanya bisa berbicara untuk diri saya sendiri, tetapi saya akan menunggu sampai Starship siap.”
“Kru kami, dari banyak percakapan yang kami lakukan bersama, siap untuk menunggu selama yang dibutuhkan agar penerbangan ini terjadi,” timpal pembuat film Brendan Hall dalam pernyataan panjangnya, menekankan bahwa pembatalan itu murni keputusan Maezawa. “Selama bertahun-tahun, kru kami selalu mendapat informasi yang baik tentang pengembangan Starship melalui informasi dan diskusi yang tersedia untuk umum, dan kami sangat menyadari bahwa kami berpotensi menginvestasikan waktu bertahun-tahun untuk misi ini. Pembatalan misi ini mendadak, singkat, dan tidak terduga.”