Siapa yang tak kenal Bentoel? Merek rokok legendaris ini pernah menjadi salah satu pemain besar di industri rokok Indonesia, bahkan menduduki posisi ketiga di era 70-an. Berasal dari Malang, Jawa Timur, Bentoel memiliki kisah inspiratif yang berawal dari mimpi sang pendiri.
Lahir dari Mimpi dan Kegigihan
Ong Hok Liong, pendiri Bentoel, lahir di Bojonegoro pada tahun 1893. Sejak era 1930-an, bersama Tjoa Sioe Bian, dia mendirikan pabrik rokok di Malang. Awalnya, perusahaan ini bernama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong dan memproduksi rokok tjap Burung, tjap Klabang, dan Djeroek Manis.
Pada tahun 1951, perusahaan berganti nama menjadi NV Pertjetakan Liem An, dan pada tahun 1954, berubah menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel. Di bawah kepemimpinan Ong Hok Liong, Bentoel berkembang pesat.
Mimpi Ubi Talas dan Transformasi Merek
Kisah menarik dibalik transformasi nama perusahaan ini bermula dari mimpi Ong Hok Liong saat berziarah di makam Mbah Djugo di sekitar Gunung Kawi. Dalam mimpinya, dia melihat ubi talas.
Setelah bangun, Ong Hok Liong bertanya kepada juru kunci makam tentang mimpinya. Juru kunci tersebut kemudian menjelaskan bahwa mimpi tersebut merupakan petunjuk dari Mbah Djugo untuk mengganti nama pabriknya.
Terinspirasi dari mimpinya, Ong Hok Liong memilih nama “Bentoel”, yang merupakan sebutan Jawa untuk ubi talas. Nama ini ternyata membawa keberuntungan bagi Bentoel. Popularitas merek ini meningkat pesat dan menjadikannya salah satu rokok pribumi terbesar kedua di Indonesia.
Masa Kejayaan dan Tantangan
Ong Hok Liong meninggal pada tahun 1967, meninggalkan Bentoel sebagai perusahaan rokok yang sukses. Anak-anaknya kemudian meneruskan usaha ini.
Namun, pada tahun 1980-an, Bentoel mengalami kesulitan keuangan dan tidak mampu membayar pinjamannya ke bank. Utang perusahaan ini bahkan membengkak hingga ratusan juta dolar AS.
Akhirnya, 70% saham keluarga Ong Hok Liong dijual kepada Peter Sondakh dan Rajawali Wira Bhakti Utama. Pada tahun 1997, aset Bentoel diserahkan kepada perusahaan baru bernama PT Bentoel Prima dan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel bubar.
Bentoel di Era Modern
Bentoel Prima kemudian berganti nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2000. Saat ini, saham perusahaan tersebut sebagian besar dimiliki oleh British American Tobacco (92,48%), dan sisanya dimiliki oleh masyarakat.
Meskipun Bentoel tidak lagi berada di tangan keluarga Ong Hok Liong, merek ini tetap menjadi salah satu ikon rokok di Indonesia. Kisah inspiratif tentang mimpi ubi talas dan kegigihan Ong Hok Liong menjadi bukti bahwa kesuksesan dapat diraih dengan kerja keras dan tekad yang kuat.
Pesan Moral:
- Mimpi dapat menjadi sumber inspirasi dan petunjuk untuk meraih kesuksesan.
- Kegigihan dan kerja keras adalah kunci utama untuk mencapai cita-cita.
- Seorang pemimpin yang visioner dan inspiratif dapat membawa perusahaan menuju kejayaan.