Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Cara Install Docker di Red Hat Linux 9

Posted on July 7, 2024 by syauqi wiryahasana

Docker, platform kontainerisasi populer, memungkinkan Anda menjalankan aplikasi dalam lingkungan terisolasi yang ringan dan portabel. Artikel ini akan memandu Anda melalui proses instalasi Docker di sistem operasi Red Hat Enterprise Linux (RHEL) 9.

Persyaratan Sistem Minimum untuk Menjalankan Docker:

  • Sistem operasi: RHEL 9 minimal yang terinstal
  • CPU: Minimal 2 CPU fisik atau virtual (vCPU)
  • RAM: Minimal 2 GB atau lebih
  • Akun pengguna dengan hak administrator (sudo)
  • Koneksi internet

Mari kita mulai instalasi Docker!

1. Hapus Podman dan Buildah (Opsional)

Langkah ini opsional, hanya diperlukan jika Anda sebelumnya pernah menginstal Podman di sistem Anda.
Untuk menghapus Podman dan Buildah, gunakan perintah dnf berikut:

Bash

sudo dnf remove -y podman buildah

2. Tambahkan Repositori Docker di RHEL 9

Paket Docker tidak tersedia di repositori default RHEL 9. Untuk menginstal Docker, kita perlu menambahkan repositori resminya menggunakan perintah dnf berikut:

Bash

sudo dnf config-manager --add-repo https://download.docker.com/linux/rhel/docker-ce.repo

Setelah menambahkan repositori, verifikasi keberadaan repositori tersebut dengan perintah:

Bash

sudo dnf repolist

Output dari perintah ini akan menampilkan daftar repositori yang tersedia, termasuk repositori Docker yang baru ditambahkan.

3. Instalasi Docker di RHEL 9

Setelah menambahkan repositori Docker, kita dapat melanjutkan dengan instalasi. Jalankan perintah dnf berikut:

Bash

sudo dnf install docker-ce docker-ce-cli containerd.io docker-buildx-plugin docker-compose-plugin -y

Perintah di atas akan menginstal versi terbaru Docker Community Edition. Jika Anda menginginkan versi tertentu, Anda dapat melihat daftar versi yang tersedia dengan perintah:

Bash

sudo dnf list docker-ce --showduplicates | sort -r

Output dari perintah ini akan menampilkan daftar versi Docker yang tersedia pada repositori. Kolom kedua menunjukkan nomor versi. Anda dapat memilih versi yang diinginkan dan memasangnya dengan perintah berikut (ganti <versi-string> dengan versi yang dipilih):

Bash

sudo dnf install docker-ce-<versi-string> docker-ce-cli-<versi-string> containerd.io docker-buildx-plugin docker-compose-plugin -y

4. Menjalankan dan Mengaktifkan Layanan Docker

Setelah instalasi Docker dan dependency selesai, jalankan dan aktifkan layanan Docker menggunakan perintah systemctl:

Bash

sudo systemctl start docker
sudo systemctl enable docker

Untuk memverifikasi status layanan Docker, gunakan perintah:

Bash

sudo systemctl status docker

Selanjutnya, tambahkan user Anda ke grup docker agar Anda dapat menjalankan perintah Docker tanpa perlu menggunakan sudo. Jalankan perintah berikut secara berurutan:

Bash

sudo usermod -aG docker $USER
sg newgrp docker
id

Perintah terakhir (id) akan menampilkan informasi user Anda, termasuk grup yang Anda ikuti. Periksa apakah grup docker sudah terdaftar.

Sekarang, coba jalankan perintah docker version tanpa menggunakan sudo.

Bash

docker version

Jika perintah berhasil dijalankan dan menampilkan informasi versi Docker, selamat! Instalasi Docker Anda sudah berhasil.

5. Uji Coba Instalasi Docker

Untuk memastikan instalasi Docker berjalan dengan baik, mari kita jalankan container dengan image hello-world. Image ini merupakan container sederhana yang menampilkan pesan “Hello from Docker!”.

Bash

docker run hello-world

Jika perintah tersebut berhasil dijalankan dan Anda melihat pesan “Hello from Docker!”, maka instalasi Docker di sistem Anda sudah berhasil.

Kesimpulan

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda telah berhasil menginstal Docker di sistem RHEL 9. Docker siap digunakan untuk menjalankan berbagai aplikasi dalam container yang terisolasi dan portabel. Selamat mencoba!

Jangan sungkan untuk meninggalkan pertanyaan dan komentar Anda di bawah!

Terbaru

  • Apa itu Cryptobiosis dan Contohnya
  • 5 Laptop Paling Produktif: Multitasking Lancar, Baterai Awet!
  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?
  • Apakah Paganisme itu Agama?
  • Perbaiki Kebodohannya, Pemerintah Buka Lagi Akses Ke Situs archive.org
  • Kenapa Disebut Ilmuwan Muslim, Bukan Ilmuwan Arab atau Ilmuwan Persia?
  • Indonesia Prasejarah, Benarkah Se-kaya itu?
  • Apa itu Bilangan Aleph ?
  • Jejak Aneh Nisan Makam Gaya Aceh di Pangkep Sulawesi Selatan
  • Rasa’il Ikhwan al-Shafa Fondasi Matematika dalam Filsafat Islam
  • Review Aplikasi Melolo, Saingan Berat Dramabox!
  • Review Game Dislyte: Petualangan Urban Myth yang Seru!
  • Microsoft Resmikan Cloud Region Pertama di Indonesia, Pacu Pertumbuhan AI
  • Bagaimana Bisa Xiaomi Jadi Raja dibanyak Sektor?
  • Sejarah Tokoh Judi Negara: Robby Sumampow
  • Kenapa Hongkong Mulai Kehilangan Anak Mudanya?
  • Apakah China ada Peternakan Panda?
  • Kebohongan Ajudan Bung Karno Soal Letkol Untung Habisi Para Jenderal?
  • Apakah Harga Minyak Dunia Turun Bikin OPEC Bangkrut?
RSS Error: WP HTTP Error: cURL error 35: OpenSSL SSL_connect: SSL_ERROR_SYSCALL in connection to blog.emka.web.id:443
  • Apa itu Cryptobiosis dan Contohnya
  • 5 Laptop Paling Produktif: Multitasking Lancar, Baterai Awet!
  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme