Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Wow, Akhirnya MacOS Sequioa Bisa di Install di SteamDeck

Posted on October 6, 2024October 6, 2024 by syauqi wiryahasana

Dunia modifikasi perangkat keras kembali dihebohkan dengan kabar mengejutkan: Hackintosh, sistem operasi macOS yang dijalankan di perangkat non-Apple, kini telah berhasil dijalankan di Steam Deck. Sebuah pencapaian yang menarik, bahkan jika masih dalam tahap awal.

Pada tanggal 3 Oktober, akun Twitter @whatdahopper membagikan cuplikan layar yang menunjukkan dialog pemulihan macOS X Sequoia yang muncul di Steam Deck. Ini merupakan bukti awal bahwa Hackintosh bisa dijalankan pada perangkat ini. Meskipun dialog pemulihan sudah berfungsi, penyesuaian dengan layar Steam Deck belum sempurna. Sistem Hackintosh ini masih dalam tahap sangat awal dan belum memiliki akselerasi GPU, kendati demikian, perangkat ini sudah bisa di-boot.

Bagi yang belum familiar, Hackintosh merupakan praktik menjalankan macOS pada perangkat yang bukan produk Apple, seperti PC desktop atau laptop yang bukan buatan Apple. Bagi pengguna tertentu yang tertarik dengan fitur macOS tetapi tidak ingin membeli Mac, Hackintosh menjadi pilihan yang menarik karena biaya yang lebih rendah dan kebebasan dalam memilih spesifikasi perangkat.

@whatdahopper menjelaskan bahwa proyek ini pada dasarnya tidak memiliki tujuan praktis selain untuk menunjukkan kemungkinan dan edukasi. Namun, banyak yang percaya bahwa Steam Deck bisa menjadi platform yang ideal untuk Hackintosh. Hal ini disebabkan oleh dukungan RDNA2 yang sudah ada di macOS, serupa dengan kext “NootRX” yang meningkatkan dukungan RDNA2 di Mac OS X.

Versi Hackintosh ini, yang diberi julukan “Deckintosh,” tentu saja tidak dimaksudkan untuk menggantikan SteamOS 3. Namun, pengembangannya terus berlanjut. Pada tanggal 4 Oktober, sebuah video memperlihatkan Steam Deck berhasil di-boot ke macOS X dengan identifikasi sebagai iMac Pro. Keberhasilan booting penuh ini menandai kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan layar pemulihan sebelumnya. Namun, tanpa akselerasi GPU, penggunaan Deckintosh secara mainstream masih menjadi impian.

Walaupun begitu, pencapaian modifikasi ini tetap patut diapresiasi. Pengembangan Deckintosh patut diikuti dengan saksama. Walaupun mungkin hanya menjadi bukti konsep, di masa depan, Deckintosh bisa menjadi cara yang menarik dan ekonomis untuk merasakan macOS di perangkat yang lebih terjangkau.

Terlepas dari statusnya yang masih dalam tahap awal, Deckintosh memiliki potensi besar untuk mengubah landscape Hackintosh: Deckintosh bisa menjadi pintu gerbang yang terjangkau untuk merasakan macOS bagi pengguna yang tidak ingin mengeluarkan uang untuk perangkat Apple. Deckintosh membuka peluang baru bagi para pengembang untuk bereksperimen dengan macOS di perangkat yang tidak terduga. Keberhasilan Deckintosh bisa mendorong para pengembang Hackintosh untuk mengembangkan solusi baru yang kompatibel dengan perangkat game portabel seperti Steam Deck.

Meskipun menjanjikan, Deckintosh masih harus mengatasi beberapa tantangan sebelum bisa digunakan secara mainstream: Deckintosh masih membutuhkan dukungan driver yang lebih baik untuk berbagai komponen perangkat keras Steam Deck, terutama GPU. Keandalan dan stabilitas sistem Hackintosh perlu ditingkatkan agar pengguna bisa menikmati pengalaman yang lancar. Deckintosh perlu memastikan kompatibilitas dengan berbagai aplikasi dan perangkat lunak macOS.

Masa depan Deckintosh masih belum pasti. Akan tetapi, proyek ini menunjukkan bahwa Hackintosh memiliki potensi untuk berkembang melampaui desktop dan laptop. Dengan ketekunan dan kerja keras, mungkin suatu saat nanti kita bisa menikmati macOS di perangkat portabel yang lebih canggih dan inovatif.

Meskipun masih berupa eksperimen, Deckintosh menunjukkan bahwa dunia Hackintosh memiliki potensi yang luar biasa untuk terus berkembang dan berevolusi. Proyek ini adalah bukti kreativitas dan keingintahuan para pengembang yang terus mendorong batasan teknologi untuk menciptakan pengalaman baru bagi pengguna.

Terbaru

  • 5 Laptop Paling Produktif: Multitasking Lancar, Baterai Awet!
  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?
  • Apakah Paganisme itu Agama?
  • Perbaiki Kebodohannya, Pemerintah Buka Lagi Akses Ke Situs archive.org
  • Kenapa Disebut Ilmuwan Muslim, Bukan Ilmuwan Arab atau Ilmuwan Persia?
  • Indonesia Prasejarah, Benarkah Se-kaya itu?
  • Apa itu Bilangan Aleph ?
  • Jejak Aneh Nisan Makam Gaya Aceh di Pangkep Sulawesi Selatan
  • Rasa’il Ikhwan al-Shafa Fondasi Matematika dalam Filsafat Islam
  • Review Aplikasi Melolo, Saingan Berat Dramabox!
  • Review Game Dislyte: Petualangan Urban Myth yang Seru!
  • Microsoft Resmikan Cloud Region Pertama di Indonesia, Pacu Pertumbuhan AI
  • Bagaimana Bisa Xiaomi Jadi Raja dibanyak Sektor?
  • Sejarah Tokoh Judi Negara: Robby Sumampow
  • Kenapa Hongkong Mulai Kehilangan Anak Mudanya?
  • Apakah China ada Peternakan Panda?
  • Kebohongan Ajudan Bung Karno Soal Letkol Untung Habisi Para Jenderal?
  • Apakah Harga Minyak Dunia Turun Bikin OPEC Bangkrut?
  • Hal Konyol di Startrek Original Series
RSS Error: WP HTTP Error: cURL error 35: OpenSSL SSL_connect: SSL_ERROR_SYSCALL in connection to blog.emka.web.id:443
  • 5 Laptop Paling Produktif: Multitasking Lancar, Baterai Awet!
  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme