
Pabrikan peralatan elektronik asal Tiongkok, Skyworth, baru-baru ini mengumumkan peluncuran Smart TV terbarunya yang dilengkapi dengan teknologi DeepSeek. Langkah ini menandai babak baru dalam integrasi kecerdasan buatan (AI) ke dalam perangkat rumah tangga, menjanjikan pengalaman pengguna yang lebih personal dan interaktif.
DeepSeek, sebuah Large Language Model (LLM) yang dikembangkan di Tiongkok, telah mencuri perhatian dunia sejak diperkenalkan. Salah satu daya tarik utamanya adalah biaya pelatihan yang relatif rendah dibandingkan dengan model AI serupa. Keunggulan ini bahkan sempat memicu kekhawatiran di kalangan produsen chip AI terkemuka, seperti Nvidia, yang mengalami penurunan nilai pasar karena spekulasi bahwa perusahaan-perusahaan akan mengurangi pembelian chip canggih mereka untuk melatih AI generasi berikutnya.
Namun, terlepas dari dampaknya pada industri chip, kemajuan DeepSeek telah mendorong banyak perusahaan untuk mengintegrasikannya ke dalam produk mereka. Microsoft, misalnya, mengumumkan bahwa PC Snapdragon X Copilot+ mereka akan segera mendapatkan dukungan DeepSeek R-1 secara lokal. Hal serupa juga dilakukan oleh Skyworth, yang akan menyematkan DeepSeek ke dalam Smart TV generasi terbarunya.
Menurut Skyworth, sistem operasi Kukai AI OS mereka akan memiliki akses ke model open-source DeepSeek R-1 Inference. Integrasi ini akan memungkinkan TV untuk mendukung pengenalan dialek dan pemahaman semantik fuzzy. Fitur pengenalan dialek sangat penting di Tiongkok, mengingat negara ini memiliki beragam bahasa dan dialek yang berbeda-beda. Dengan kemampuan ini, pengguna dapat berinteraksi dengan TV mereka menggunakan dialek lokal masing-masing.
Selain itu, pemahaman semantik fuzzy akan membantu TV untuk mengenali konteks dan mempertimbangkan ketidakjelasan serta ambiguitas dalam memproses data bahasa. Hal ini akan memungkinkan TV untuk memberikan respons yang lebih akurat dan relevan terhadap perintah dan pertanyaan pengguna.
Lebih lanjut, AI pada Skyworth G7F Pro dirancang untuk berbagai skenario penggunaan. Skyworth mengklaim bahwa TV ini dapat menghasilkan musik latar yang sesuai dengan suasana hati, mendukung lukisan interaktif untuk hiburan, berfungsi sebagai “mitra latihan berbicara AI,” membuat buku bergambar untuk pendidikan, dan menyusun rencana perjalanan untuk seluruh keluarga, termasuk pemesanan itinerary dan pengingat jadwal.
Saat ini, masih belum jelas apakah TV memerlukan koneksi internet untuk mengakses semua fungsi AI tersebut. Namun, mengingat DeepSeek relatif ringan, bukan tidak mungkin bagi Smart TV untuk menjalankannya secara lokal jika dilengkapi dengan chip yang memiliki Neural Processing Unit (NPU) dengan daya yang cukup untuk menanganinya. Bahkan jika fungsi AI ditangani di luar perangkat dan di server, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak akan terlalu besar, karena DeepSeek dapat dijalankan dengan biaya yang relatif terjangkau, seperti yang telah dibuktikan oleh tim peneliti dari UCLA-Berkeley.
Integrasi DeepSeek ke dalam Smart TV Skyworth merupakan langkah maju yang signifikan dalam menghadirkan teknologi AI yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat luas. Dengan kemampuan pengenalan dialek dan pemahaman semantik fuzzy, TV ini berpotensi untuk menjembatani kesenjangan komunikasi dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih personal dan relevan. Kita akan terus mengikuti perkembangan teknologi ini dan melihat bagaimana DeepSeek akan terus membentuk masa depan perangkat rumah tangga cerdas.