
Pemerintah Inggris kembali membuka lebar pintu bagi para profesional Indonesia yang berambisi untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana di Inggris melalui Beasiswa Chevening. Program beasiswa bergengsi yang telah berjalan selama 41 tahun ini bukan hanya sekadar menawarkan gelar master, tetapi juga membuka jaringan global yang menghubungkan para pemimpin berpengaruh dari berbagai negara.
“Kami mencari individu-individu yang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin masa depan, yang mampu memberikan kontribusi positif dan mendorong dampak nyata bagi kemajuan Indonesia,” ungkap Vonny Lisayani, Koordinator Beasiswa dan Alumni Chevening untuk Indonesia dan Timor-Leste, dalam acara Study UK & Careers Fest 2025 yang diselenggarakan oleh BritCham Education Centre.
Apa Saja yang Ditawarkan Beasiswa Chevening?
Beasiswa Chevening menawarkan paket pendanaan penuh yang mencakup berbagai aspek penting selama masa studi di Inggris, di antaranya:
- Biaya kuliah penuh
- Tunjangan hidup bulanan
- Tiket pesawat pulang pergi Indonesia-Inggris
- Asuransi kesehatan selama masa studi
- Biaya pengajuan visa
Khusus untuk program MBA, terdapat batasan biaya kuliah maksimal sebesar 22.000 poundsterling, atau sekitar Rp 452 juta. Namun, banyak penerima beasiswa Chevening yang berhasil mendapatkan pendanaan tambahan dari universitas tempat mereka belajar, berkat reputasi Chevening yang sangat diakui.
Selain memberikan dukungan finansial yang komprehensif, Beasiswa Chevening juga memberikan fleksibilitas bagi penerimanya untuk bekerja paruh waktu selama masa studi. Hal ini sejalan dengan kebijakan visa pelajar di Inggris yang memperbolehkan mahasiswa internasional untuk bekerja dengan batasan jam tertentu per minggu.
Menurut Vonny, pengalaman bekerja paruh waktu ini dapat menjadi kesempatan berharga bagi para penerima beasiswa untuk mengembangkan keterampilan profesional, memperluas jaringan, dan mendapatkan wawasan tentang dunia kerja di Inggris.
Chevening ASEAN Scholarship: Kuota Tambahan untuk Indonesia
Mulai tahun 2024, Chevening memperkenalkan skema baru bernama Chevening ASEAN Scholarship yang memberikan kuota tambahan bagi negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia. Program ini juga menjalin kemitraan dengan sejumlah organisasi terkemuka di Indonesia, seperti Prudential, BP Indonesia, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Syarat Pendaftaran yang Fleksibel
Salah satu daya tarik utama Beasiswa Chevening adalah persyaratan pendaftarannya yang relatif fleksibel. Tidak seperti banyak beasiswa internasional lainnya, Chevening tidak mewajibkan pelamar untuk memiliki sertifikat kemampuan bahasa Inggris seperti IELTS atau TOEFL pada tahap awal pendaftaran. Selain itu, tidak ada batasan usia, sehingga semua individu yang memenuhi kriteria dapat mencoba mendaftar. Vonny mengungkapkan bahwa pendaftar dengan usia tertua yang pernah diterima saat ini berusia 46 tahun.
Untuk mendaftar Beasiswa Chevening, calon pelamar harus memenuhi persyaratan berikut:
- Memiliki gelar sarjana (S1) atau diploma empat (D4)
- Memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun. Pengalaman kerja ini tidak harus berupa pekerjaan penuh waktu, tetapi bisa juga berupa magang, kerja paruh waktu, kegiatan sukarela, atau kombinasi dari semuanya.
- Memilih tiga program master di universitas Inggris yang sesuai dengan tujuan karir. Program yang dipilih harus berdurasi antara 9 hingga 12 bulan, karena Chevening tidak mendukung program berbasis riset atau program yang durasinya lebih dari satu tahun.
Menariknya, Chevening tidak mengharuskan pelamar untuk memiliki Letter of Acceptance (LoA) dari universitas pada saat pendaftaran awal. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pelamar untuk tetap mengikuti seleksi tanpa harus terburu-buru mengurus LoA.
Proses seleksi Chevening terdiri dari dua tahap utama: seleksi berkas dan wawancara. Kandidat yang lolos seleksi berkas akan diundang untuk mengikuti wawancara. Pengumuman hasil akhir biasanya dilakukan pada bulan Juni. Batas waktu pengumpulan LoA adalah bulan Juli.
“Chevening tidak mewajibkan LoA atau sertifikat bahasa pada saat pendaftaran. Oleh karena itu, kami sangat menyarankan para pelamar untuk mendaftar ke universitas secara paralel, tanpa menunggu pengumuman hasil seleksi Chevening pada bulan Juni. Waktu yang tersedia sangat singkat, mengingat proses mendapatkan LoA bisa memakan waktu satu bulan atau lebih,” jelas Vonny.
Dengan fleksibilitas ini, diharapkan para calon penerima beasiswa memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan LoA setelah berhasil melewati seleksi awal Chevening.
Kunci Sukses Lolos Seleksi: Esai yang Memukau
Esai merupakan elemen terpenting dalam aplikasi Chevening. Melalui esai, pelamar harus mampu menceritakan siapa diri mereka, apa yang menjadi passion mereka, dan bagaimana mereka dapat berkontribusi bagi kemajuan Indonesia setelah menyelesaikan studi di Inggris.
“Kami ingin melihat bahwa Anda adalah individu yang memiliki jiwa kepemimpinan, jaringan profesional yang kuat, serta visi yang jelas untuk masa depan,” tegas Vonny.
Ada empat tema utama yang harus diangkat dalam esai Chevening:
- Kepemimpinan: Tunjukkan pengalaman kepemimpinan yang pernah Anda lakukan, baik dalam organisasi, pekerjaan, maupun komunitas. Ceritakan bagaimana Anda mengambil inisiatif, mengatasi tantangan, atau membawa perubahan positif dalam suatu lingkungan.
- Jaringan (Networking): Chevening sangat menekankan pentingnya membangun dan memelihara jaringan profesional. Tunjukkan bagaimana Anda membangun dan memanfaatkan jaringan ini untuk mencapai tujuan-tujuan Anda.
- Alasan Memilih Inggris: Jelaskan mengapa Anda memilih untuk kuliah di Inggris, bukan di negara lain. Alasan yang Anda berikan harus lebih dari sekadar ketertarikan pada budaya Inggris atau klub sepak bola favorit Anda.
- Rencana Masa Depan: Gambarkan visi yang jelas tentang apa yang akan Anda lakukan setelah kembali ke Indonesia. Jelaskan bagaimana ilmu dan keterampilan yang Anda peroleh dari Inggris akan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
“Jangan hanya menulis bahwa Anda ingin kuliah di Inggris karena Anda menyukai Harry Potter atau Manchester United. Anda harus memberikan alasan akademis dan profesional yang kuat,” imbuh Vonny.
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh pelamar adalah meniru contoh esai yang banyak beredar di internet. Vonny mengingatkan bahwa orisinalitas adalah faktor penting dalam proses seleksi.
“Jika isi esai Anda tidak mencerminkan siapa diri Anda sebenarnya, hal itu akan mudah terlihat saat wawancara,” tegasnya.
Pewawancara akan menggali lebih dalam tentang cerita yang Anda tulis dalam esai. Jika Anda hanya menulis sesuatu yang terdengar “ideal” tetapi tidak mencerminkan pengalaman nyata Anda, maka ketidaksesuaian ini akan mudah terungkap.
Oleh karena itu, Vonny menyarankan agar para pelamar mulai menyiapkan esai jauh sebelum batas akhir pendaftaran pada bulan November. Dengan demikian, Anda memiliki waktu yang cukup untuk menyusun cerita yang kuat, meyakinkan, dan benar-benar mencerminkan diri Anda.
“Yang terpenting adalah menampilkan diri Anda dengan jujur dan menunjukkan bagaimana pengalaman serta rencana masa depan Anda selaras dengan misi Chevening,” jelasnya.
Pengalaman yang Tak Terlupakan di Inggris
Selama masa studi di Inggris, para penerima beasiswa Chevening akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti lebih dari 60 kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun di seluruh Inggris. Kegiatan-kegiatan ini meliputi kompetisi bisnis, program magang, kunjungan ke Parlemen Inggris, dan masih banyak lagi. Para scholar juga dapat mengikuti kegiatan di luar lokasi studi mereka dengan biaya yang ditanggung oleh Chevening.
“Kami ingin Anda tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki pengalaman budaya yang kaya,” tambah Vonny.
Dukungan dari Alumni Chevening Indonesia
Chevening Alumni Association of Indonesia (CAAI) yang beranggotakan hampir 1.000 alumni aktif, menyediakan program mentoring bagi para calon pendaftar melalui program ChevBuddy.
ChevBuddy adalah program mentorship yang diinisiasi oleh komunitas Chevening Alumni Indonesia. Program ini dirancang untuk mendukung para calon penerima beasiswa Chevening dalam mempersiapkan aplikasi beasiswa.
Melalui bimbingan langsung dari para alumni penerima beasiswa Chevening, program ini akan membantu para mentee dalam berbagai aspek, mulai dari penulisan esai hingga strategi menghadapi wawancara. Program mentorship ini akan terbagi menjadi tiga kegiatan utama:
- Sesi Umum: Sesi ini akan disampaikan melalui media sosial dan platform Zoom, dan terbuka untuk umum.
- Mentorship Intensif 1-on-1: Sesi ini akan menggunakan sistem “buddy” sehingga tercipta diskusi yang intensif antara mentor dan mentee. Calon mentee harus melalui proses seleksi untuk dapat mengikuti sesi ini.
- Persiapan Wawancara: Sesi ini akan diadakan secara luring maupun daring untuk mempersiapkan para mentee yang akan menghadapi tahap wawancara.
Untuk informasi lebih lanjut tentang program ChevBuddy, silakan kunjungi tautan https://idcheveningalumni.com/projects/detail/chevbuddy
Jadwal Pendaftaran dan Persiapan
Pendaftaran untuk tahun akademik 2025-2026 akan dibuka pada minggu pertama bulan Agustus dan ditutup sekitar tanggal 6 November 2026. Pengumuman hasil seleksi dijadwalkan pada bulan Juni 2026, dengan perkuliahan dimulai pada bulan September atau Oktober 2026.
“Ini adalah waktu yang tepat untuk mulai mempersiapkan diri. Manfaatkan waktu ini untuk meneliti berbagai pilihan universitas dan program studi yang sesuai dengan minat dan tujuan karir Anda, sehingga ketika pendaftaran dibuka, Anda sudah memiliki gambaran yang jelas tentang pilihan Anda,” pungkas Vonny.