
Dalam dunia ekonomi, pajak, dan hukum ketenagakerjaan, istilah pemberi kerja sering digunakan untuk merujuk pada pihak yang bertanggung jawab dalam memberikan kompensasi kepada pekerja. Secara umum, pemberi kerja dapat berupa orang pribadi maupun badan yang memberikan imbalan kepada individu yang bekerja untuk mereka.
Definisi Pemberi Kerja
Pemberi kerja adalah individu atau entitas yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, serta berbagai bentuk pembayaran lainnya kepada pekerja. Imbalan ini bisa berbentuk uang maupun non-uang (natura dan/atau kenikmatan), sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam regulasi perpajakan dan ketenagakerjaan.
Jenis Pemberi Kerja
- Orang Pribadi
Pemberi kerja dalam bentuk individu biasanya mencakup pemilik usaha perorangan, pengusaha freelance yang mempekerjakan asisten atau tenaga ahli, serta individu lain yang membayar seseorang untuk bekerja, seperti pekerja rumah tangga. - Badan Usaha
Pemberi kerja juga bisa berbentuk badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Contohnya adalah:- Perusahaan Swasta, seperti PT (Perseroan Terbatas) dan CV (Commanditaire Vennootschap).
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
- Lembaga atau Organisasi, seperti yayasan, koperasi, atau lembaga pendidikan.
- Instansi Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Imbalan yang Diberikan oleh Pemberi Kerja
Pemberi kerja memberikan kompensasi kepada pekerja dalam berbagai bentuk, di antaranya:
- Gaji dan Upah: Pembayaran rutin yang diberikan sebagai kompensasi atas pekerjaan yang dilakukan.
- Honorarium: Imbalan bagi pekerja non-karyawan, seperti konsultan atau tenaga ahli.
- Tunjangan: Tambahan penghasilan seperti tunjangan kesehatan, tunjangan makan, atau tunjangan jabatan.
- Imbalan dalam Bentuk Natura dan/atau Kenikmatan: Fasilitas yang diberikan dalam bentuk barang atau layanan, misalnya mobil dinas, rumah dinas, atau asuransi kesehatan.
Kewajiban Pajak Pemberi Kerja
Sebagai pihak yang memberikan penghasilan kepada pekerja, pemberi kerja memiliki kewajiban perpajakan, di antaranya:
- Memotong Pajak Penghasilan (PPh 21) atas penghasilan karyawan.
- Melaporkan dan Menyetorkan Pajak yang telah dipotong ke kas negara.
- Menyediakan Bukti Potong Pajak bagi pekerja sebagai bukti pembayaran pajak mereka.