
Jakarta, 12 April 2025 – Istilah Happy Passover dan Happy Easter sering terdengar saat musim perayaan tiba, terutama menjelang Paskah. Meski keduanya terdengar mirip, kedua ucapan ini merujuk pada dua perayaan yang berbeda dengan makna mendalam. Keduanya dirayakan oleh komunitas yang berbeda, namun membawa pesan universal tentang damai, harapan, dan pembaruan hidup. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu Passover dan Easter, tradisi yang menyertainya, serta pentingnya memahami kedua perayaan ini untuk menghargai keragaman budaya.
Apa Itu Happy Passover?
Happy Passover adalah ucapan selamat untuk Hari Raya Paskah Yahudi, atau dalam bahasa Ibrani disebut Pesach. Perayaan ini sangat penting bagi umat Yahudi karena memperingati peristiwa besar dalam sejarah mereka, yaitu pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir kuno. Kisah ini tertulis dalam Kitab Keluaran, salah satu bagian dari Torah atau Alkitab Ibrani.
Menurut Kitab Keluaran 12:1-14, Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk memperingati Passover pada bulan Nisan, bulan pertama dalam kalender Yahudi. Perayaan ini biasanya dimulai dengan acara makan malam khusus yang disebut Seder. Dalam acara Seder, keluarga berkumpul untuk menceritakan kembali kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Mereka juga menyantap makanan tradisional, seperti matzah (roti tanpa ragi), maror (herba pahit), dan charoset (campuran buah dan kacang). Matzah melambangkan kecepatan bangsa Israel meninggalkan Mesir sehingga tidak sempat menunggu adonan roti mengembang.
Passover biasanya berlangsung selama tujuh hingga delapan hari, tergantung pada tradisi komunitas Yahudi. Hari-hari ini diisi dengan doa, refleksi, dan larangan makan makanan beragi sebagai pengingat akan perjuangan leluhur mereka. Ketika seseorang mengucapkan Happy Passover, mereka sebenarnya ikut merayakan momen bersejarah ini dan menghormati nilai-nilai kebebasan serta ketahanan yang terkandung di dalamnya.
Apa Itu Happy Easter?
Di sisi lain, Happy Easter adalah ucapan selamat untuk Hari Raya Paskah umat Kristen. Easter memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian setelah disalibkan, yang menjadi inti dari keimanan Kristen. Peristiwa ini dianggap sebagai simbol kemenangan atas dosa dan maut, serta janji kehidupan baru.
Perayaan Easter biasanya jatuh pada hari Minggu, yang disebut Minggu Paskah, antara bulan Maret dan April setiap tahun. Tanggalnya tidak tetap karena dihitung berdasarkan kalender lunar, tepatnya hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama di musim semi (dikenal sebagai Equinox Paskah). Minggu Paskah didahului oleh masa Lent, periode 40 hari puasa dan refleksi, serta Pekan Suci yang mencakup peringatan perjamuan terakhir Yesus (Kamis Putih), penyaliban (Jumat Agung), dan kebangkitan (Minggu Paskah).
Tradisi Easter sangat beragam di seluruh dunia. Umat Kristen biasanya menghadiri kebaktian gereja untuk merayakan kebangkitan Yesus. Selain itu, ada tradisi yang lebih meriah seperti Easter Egg Hunt (berburu telur Paskah), menghias telur, dan berkumpul bersama keluarga. Telur Paskah melambangkan kehidupan baru dan kebangkitan, sementara kelinci Paskah (Easter Bunny) sering dikaitkan dengan kesuburan dan musim semi dalam budaya populer.
Mengucapkan Happy Easter berarti turut berbagi sukacita atas peristiwa penting ini. Ucapan ini juga mencerminkan semangat pembaruan dan harapan yang menjadi inti perayaan Paskah Kristen.
Mengapa Penting Memahami Kedua Ucapan Ini?
Memahami makna Happy Passover dan Happy Easter bukan hanya soal mengetahui definisi, tetapi juga tentang menghargai keragaman budaya dan keyakinan. Kedua perayaan ini, meski berbeda dalam sejarah dan tradisi, memiliki benang merah yang sama: harapan, kebebasan, dan kehidupan baru. Dengan memahami konteksnya, kita bisa menghindari kesalahpahaman atau kekeliruan saat memberikan ucapan selamat.
Sebagai contoh, mengucapkan Happy Easter kepada seseorang yang merayakan Passover bisa dianggap kurang tepat karena keduanya memiliki latar belakang keagamaan yang berbeda. Pengetahuan tentang perbedaan ini membantu membangun komunikasi yang lebih sensitif dan penuh hormat, terutama di masyarakat yang beragam seperti Indonesia.
Menurut laporan dari situs keagamaan Menjemaat (edisi April 2024), istilah Passover digunakan untuk Paskah Yahudi, sedangkan Easter merujuk pada Paskah Kristen. Perbedaan ini mungkin terlihat sederhana, tetapi memiliki makna yang mendalam bagi komunitas yang merayakannya. Dengan memahami istilah ini, kita bisa lebih bijak dalam berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
Tradisi dan Simbol dalam Passover dan Easter
Tradisi Passover

Perayaan Passover sangat kaya dengan simbolisme. Selain matzah, makanan lain dalam Seder juga memiliki makna khusus. Misalnya, maror mengingatkan pada kepahitan perbudakan, sedangkan charoset melambangkan mortar yang digunakan bangsa Israel saat bekerja keras di Mesir. Ada juga tradisi meletakkan segelas anggur untuk nabi Elia, yang dipercaya akan datang sebagai tanda kedatangan Mesias.
Selama Passover, umat Yahudi juga menghindari makanan yang mengandung ragi (chametz). Ini bukan hanya soal diet, tetapi juga simbol pembersihan spiritual dan kesiapan untuk memulai sesuatu yang baru. Rumah-rumah biasanya dibersihkan secara menyeluruh sebelum perayaan dimulai untuk memastikan tidak ada jejak chametz.
Tradisi Easter

Sementara itu, Easter memiliki tradisi yang lebih beragam karena dipengaruhi oleh budaya lokal di berbagai negara. Di Indonesia, misalnya, umat Kristen sering mengadakan kebaktian malam Paskah dan drama tentang kehidupan Yesus. Di negara-negara Barat, tradisi seperti Easter Egg Hunt dan keranjang hadiah Paskah sangat populer, terutama di kalangan anak-anak.
Telur Paskah, yang sering dihias dengan warna-warna cerah, adalah simbol utama Easter. Telur melambangkan kehidupan baru, sementara warna-warna cerah mencerminkan sukacita kebangkitan. Di beberapa tempat, ada juga tradisi Easter Parade, di mana orang-orang berpakaian rapi dan berjalan bersama untuk merayakan hari raya ini.
Makna Lebih Dalam dari Kedua Perayaan
Baik Passover maupun Easter memiliki makna yang melampaui ritual keagamaan. Passover adalah peringatan akan kebebasan dan ketahanan dalam menghadapi penindasan. Kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir mengajarkan bahwa harapan selalu ada, bahkan di saat-saat paling sulit.
Sebaliknya, Easter menekankan kemenangan atas kematian dan janji kehidupan kekal. Bagi umat Kristen, kebangkitan Yesus adalah bukti bahwa cinta dan kebaikan pada akhirnya akan menang. Kedua perayaan ini, meski berbeda dalam keyakinan, mengajak kita untuk merenungkan nilai-nilai universal seperti harapan, keberanian, dan pembaruan.
Menghargai Keragaman di Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan agama. Meskipun Passover tidak dirayakan secara luas di Indonesia karena jumlah komunitas Yahudi yang relatif kecil, memahami perayaan ini tetap penting dalam konteks global. Sementara itu, Easter dirayakan oleh jutaan umat Kristen di seluruh negeri, dari kebaktian di gereja hingga tradisi keluarga.
Dengan mempelajari makna Happy Passover dan Happy Easter, kita bisa membangun jembatan antar komunitas. Pengetahuan ini juga membantu kita menghindari stereotip atau asumsi yang salah tentang keyakinan orang lain. Di tengah masyarakat yang plural, sikap saling menghormati adalah kunci untuk menciptakan harmoni.
Kesimpulan
Happy Passover dan Happy Easter adalah dua ucapan yang mencerminkan perayaan besar dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Passover mengenang pembebasan bangsa Israel, sementara Easter merayakan kebangkitan Yesus Kristus. Meski berbeda, keduanya membawa pesan tentang harapan, kebebasan, dan kehidupan baru.
Memahami makna kedua ucapan ini bukan hanya tentang menambah wawasan, tetapi juga tentang menghormati keragaman yang ada di sekitar kita. Di Indonesia, di mana keberagaman adalah kekuatan, pengetahuan ini menjadi langkah kecil menuju masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.