
Hussein al-Sheikh, seorang tokoh politik Palestina terkemuka, telah menjabat sebagai Wakil Presiden Palestina sejak 26 April 2025, menandai tonggak penting dalam kariernya yang panjang dan berdedikasi untuk perjuangan Palestina. Selain peran pentingnya sebagai wakil presiden, al-Sheikh juga memegang posisi Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sejak tahun 2022, yang semakin mengukuhkan pengaruhnya dalam lanskap politik Palestina.
Lahir di Ramallah pada tahun 1960, saat Tepi Barat berada di bawah aneksasi Yordania, masa muda al-Sheikh diwarnai oleh pengalaman pahit di penjara-penjara Israel. Selama 11 tahun mendekam di balik jeruji besi, ia tidak hanya merasakan kerasnya kehidupan penjara, tetapi juga memperoleh kemampuan berbahasa Ibrani, sebuah keterampilan yang kelak terbukti berharga dalam perannya sebagai negosiator dan pejabat publik.
Karier politik al-Sheikh dimulai dengan penunjukannya sebagai Kepala Otoritas Umum Urusan Sipil Otoritas Nasional Palestina pada tahun 2007. Posisi ini memberinya tanggung jawab besar dalam mengelola urusan sipil dan berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah Israel. Pada tahun 2008, ia terpilih sebagai anggota Komite Sentral Fatah, sebuah pencapaian yang mengukuhkan posisinya sebagai tokoh penting dalam gerakan politik utama Palestina.

Pada tanggal 25 Juni 2022, Komite Eksekutif PLO menegaskan kembali peran al-Sheikh sebagai Sekretaris Jenderal dan Kepala Departemen Urusan Negosiasi PLO. Penegasan ini mencerminkan kepercayaan yang berkelanjutan terhadap kemampuan dan pengalamannya dalam memimpin negosiasi dengan Israel dan pihak-pihak terkait lainnya. Sebagai kepala departemen negosiasi, al-Sheikh memainkan peran kunci dalam upaya-upaya untuk mencapai solusi damai bagi konflik Israel-Palestina.
Puncak karier al-Sheikh terjadi pada tanggal 25 April 2025, ketika Presiden Negara Palestina Mahmoud Abbas mengangkatnya sebagai Wakil Presiden. Penunjukan ini merupakan pengakuan atas dedikasi, pengalaman, dan kepemimpinannya yang tak tergoyahkan dalam melayani rakyat Palestina. Sebagai wakil presiden, al-Sheikh memiliki tanggung jawab untuk membantu presiden dalam menjalankan tugas-tugasnya dan mewakili Palestina di berbagai forum internasional.
Sepanjang kariernya, Hussein al-Sheikh telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perjuangan Palestina dan kemampuan untuk menavigasi lanskap politik yang kompleks. Pengalamannya di penjara-penjara Israel, pengetahuannya tentang bahasa Ibrani, dan perannya dalam berbagai posisi pemerintahan dan organisasi telah menjadikannya tokoh yang dihormati dan berpengaruh dalam politik Palestina.
Sebagai Wakil Presiden Palestina dan Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif PLO, Hussein al-Sheikh terus memainkan peran penting dalam membentuk masa depan Palestina. Dedikasinya untuk mencapai solusi damai bagi konflik Israel-Palestina dan komitmennya untuk melayani rakyat Palestina menjadikannya tokoh yang patut diperhitungkan dalam politik Timur Tengah.