
Satoru Nakajima, nama yang tak asing lagi di dunia balap Formula 1 (F1), lahir pada tanggal 23 Februari 1953 di Okazaki, Aichi, Jepang. Ia adalah seorang mantan pembalap F1 yang berkompetisi untuk tim Lotus dari tahun 1987 hingga 1989, dan kemudian membela tim Tyrrell dari tahun 1990 hingga 1991. Nakajima dikenal sebagai pembalap Jepang pertama yang berhasil meraih posisi reguler di ajang balap paling bergengsi di dunia ini. Ia juga merupakan ayah dari mantan pembalap F1, Kazuki Nakajima, dan memiliki putra lainnya, Daisuke Nakajima, yang saat ini aktif berkompetisi di ajang Super GT dan Super Formula.
Meskipun jarang bersaing di barisan depan, Nakajima dikenang sebagai pembalap yang sangat sulit untuk diovertake di lintasan. Ia memiliki reputasi sebagai “penghalang” yang tangguh bagi para rivalnya. Salah satu momen yang paling diingat adalah ketika ia menghalangi Ayrton Senna, mantan rekan setimnya di Lotus, untuk meraih kemenangan di Grand Prix Brasil pada tahun 1989. Saat itu, Senna mencoba manuver berbahaya untuk melewati Nakajima, namun justru kehilangan sayap depannya dan terpaksa turun ke posisi ketiga. Ironisnya, pada balapan berikutnya, Nakajima kembali terlibat dalam insiden yang merugikan Senna. Mobil Senna mengalami kerusakan setelah menabrak serpihan dari mobil Nakajima yang mengalami kecelakaan, yang menyebabkan Senna harusRetired dari balapan.
Karier Nakajima di Formula 1 mencakup 80 kali partisipasi, dengan 74 kali start balapan. Meskipun tidak pernah meraih pole position, kemenangan, atau podium, ia berhasil mencatatkan satu kali fastest lap. Total poin yang dikumpulkan selama kariernya adalah 16 poin. Nakajima telah melahap 3.078 lap balapan dengan total jarak tempuh mencapai 14.453 kilometer.

Pada tahun 1987, Nakajima bergabung dengan tim Lotus-Honda dan berhasil mengumpulkan 7 poin, yang menempatkannya di posisi ke-12 klasemen akhir kejuaraan dunia. Pada tahun 1988, ia kembali membela tim yang sama dan meraih 1 poin, yang membuatnya berada di posisi ke-16 klasemen. Pada tahun 1989, Nakajima beralih ke tim Lotus-Judd dan berhasil mengumpulkan 3 poin, yang menempatkannya di posisi ke-21 klasemen. Pada tahun 1990, ia bergabung dengan tim Tyrrell-Ford Cosworth dan meraih 3 poin, yang membuatnya berada di posisi ke-15 klasemen. Terakhir, pada tahun 1991, Nakajima kembali membela tim Tyrrell, kali ini dengan mesin Honda, dan meraih 2 poin, yang menempatkannya di posisi ke-15 klasemen.
Satoru Nakajima telah mengukir namanya dalam sejarah Formula 1 sebagai pembalap Jepang pertama yang mampu bersaing secara reguler di ajang balap paling bergengsi di dunia ini. Ia dikenal sebagai pembalap yang gigih, tangguh, dan tidak mudah menyerah. Meskipun tidak pernah meraih kemenangan, ia telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan dunia balap motor di Jepang.
Karier balap Nakajima tidak hanya terbatas pada Formula 1. Ia juga aktif berkompetisi di ajang balap lainnya, seperti Formula Two Jepang dan Formula 3000 Jepang. Di ajang Formula Two Jepang, ia berhasil meraih gelar juara pada tahun 1981 dan 1982. Sementara itu, di ajang Formula 3000 Jepang, ia berhasil meraih gelar juara pada tahun 1987.
Satoru Nakajima adalah sosok yang inspiratif bagi banyak pembalap muda di Jepang. Ia telah membuka jalan bagi pembalap-pembalap Jepang lainnya untuk berkiprah di ajang balap internasional. Dedikasi, kerja keras, dan semangat pantang menyerahnya telah mengantarkannya meraih kesuksesan di dunia balap motor. Namanya akan selalu dikenang sebagai salah satu legenda balap Jepang.
Sumber: Wikipedia