
Pemerintah Indonesia sedang bekerja keras untuk mempersiapkan pembukaan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru 2025/2026. Program ini mencakup penyusunan kurikulum, perekrutan guru, dan penerimaan siswa baru. Langkah-langkah ini dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan semua berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan besar pemerintah, yaitu meningkatkan pendidikan untuk masyarakat yang membutuhkan.
Pemerintah menggunakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 sebagai panduan utama. Aturan ini fokus pada upaya menghapus kemiskinan ekstrem, termasuk melalui pendidikan. Inpres ini menjadi acuan penting bagi berbagai kementerian, seperti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Sosial (Kemensos), untuk menjalankan tugas mereka.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa Inpres tersebut sudah resmi diterbitkan. “Kami sudah punya Inpres Nomor 8 Tahun 2025. Dokumen ini menjadi pedoman kami. Tugas masing-masing kementerian, termasuk Kemendikdasmen dan Kemensos, juga sudah jelas di dalamnya,” kata Gus Ipul dalam pernyataan tertulis pada hari Kamis, 10 April 2025.
Proses Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat
Salah satu hal penting dalam persiapan Sekolah Rakyat adalah perekrutan guru. Menurut Gus Ipul, guru-guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat akan direkrut melalui sistem kontrak kerja individu (KKI). Artinya, mereka tidak akan diikat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), melainkan bekerja berdasarkan kontrak khusus untuk mengajar di Sekolah Rakyat.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menambahkan bahwa guru-guru ini akan dipilih dari peserta Program Profesi Guru (PPG). Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon guru. “Guru harus bekerja penuh waktu dan tinggal di lokasi Sekolah Rakyat. Ini sudah kami tegaskan sejak awal,” ujar Abdul Mu’ti.
Ia juga menjelaskan bahwa guru yang direkrut tidak akan memiliki status ASN. “Mereka dikontrak khusus untuk mengajar di Sekolah Rakyat. Jadi, tugas mereka fokus di sini,” tambahnya. Sistem ini diharapkan bisa membuat guru lebih berdedikasi untuk mengajar di Sekolah Rakyat, yang biasanya berada di daerah-daerah terpencil atau kurang terjangkau.
Penentuan Kepala Sekolah
Selain guru, pemerintah juga sedang memikirkan cara menentukan kepala sekolah untuk Sekolah Rakyat. Menurut Abdul Mu’ti, keputusan soal kepala sekolah akan bergantung pada jumlah siswa di setiap lokasi. “Kalau jumlah muridnya banyak, mungkin kami akan menempatkan kepala sekolah yang berbeda untuk setiap jenjang pendidikan, seperti SD, SMP, dan SMA. Tapi kalau muridnya sedikit, satu kepala sekolah bisa mengelola ketiga jenjang sekaligus,” jelasnya.
Pemerintah berencana untuk mengumumkan nama-nama guru yang akan menjadi tenaga pendidik pada tanggal 24 April 2025. “Kami sedang mempersiapkan daftar BNBA (Bantuan Non-Belajar Akademik) untuk guru-guru ini. Pengumuman akan dilakukan sesuai jadwal,” kata Abdul Mu’ti.
Kurikulum Sekolah Rakyat: Pendekatan Individual
Salah satu keunikan Sekolah Rakyat adalah kurikulum yang digunakan. Pemerintah memilih pendekatan individual approach, yang berarti setiap siswa akan dipetakan kemampuan belajarnya sejak awal. Dengan cara ini, setiap anak bisa belajar sesuai dengan kecepatan dan kebutuhannya masing-masing.
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa kurikulum ini tidak mengharuskan semua siswa mencapai target belajar pada waktu yang sama. “Kami tidak ingin menyamakan semua siswa. Yang penting, mereka bisa belajar dengan baik dan karakternya terbentuk, terutama melalui sistem asrama,” ujarnya.
Sistem ini disebut multi entry multi exit. Istilah ini mungkin terdengar rumit, tapi artinya sederhana: siswa bisa bergabung ke Sekolah Rakyat kapan saja, tidak harus menunggu awal tahun ajaran. Mereka juga bisa menyelesaikan pembelajaran mereka kapan saja setelah mencapai target belajar tertentu. “Jadi, ini bukan berarti siswa bisa keluar seenaknya. Tapi mereka punya fleksibilitas untuk masuk dan menyelesaikan pendidikan sesuai kemampuan mereka,” tambah Mu’ti.
Kurikulum ini dirancang agar cocok untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu atau yang tinggal di daerah terpencil. Selain pelajaran akademik, Sekolah Rakyat juga akan fokus pada pembentukan karakter melalui kegiatan di asrama. Dengan begitu, siswa tidak hanya pintar, tapi juga memiliki nilai-nilai yang baik.
Perekrutan Siswa Sekolah Rakyat
Untuk memilih siswa yang akan belajar di Sekolah Rakyat, pemerintah akan menggunakan sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Data ini akan diintegrasikan dengan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan bahwa siswa yang diterima benar-benar berasal dari keluarga yang membutuhkan.
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa pemerintah ingin memprioritaskan anak-anak yang putus sekolah atau tidak terdaftar di sekolah lain. “Kami akan memeriksa data di Dapodik dan DTSEN. Kalau ada anak dari kelompok desil 1 dan desil 2 (keluarga termiskin) yang tidak terdaftar di Dapodik, berarti mereka adalah anak putus sekolah. Mereka yang akan kami terima,” katanya.
Pemerintah juga memastikan bahwa Sekolah Rakyat tidak akan mengambil siswa dari sekolah lain. “Kami tidak ingin mengganggu anak-anak yang sudah bersekolah. Fokus kami adalah anak-anak yang benar-benar tidak punya akses pendidikan,” tegas Mu’ti.
Langkah Menuju Pendidikan yang Lebih Baik
Sekolah Rakyat adalah bagian dari upaya besar pemerintah untuk memberikan pendidikan yang layak bagi semua anak di Indonesia, terutama mereka yang tinggal di daerah tertinggal atau berasal dari keluarga miskin. Dengan sistem rekrutmen guru dan siswa yang jelas, serta kurikulum yang fleksibel, pemerintah berharap program ini bisa membantu mengurangi kemiskinan ekstrem sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Pemerintah juga sedang mempersiapkan anggaran untuk membangun dan mengoperasikan Sekolah Rakyat. Meski jumlah pasti belum diumumkan, program ini menunjukkan komitmen besar untuk memastikan setiap anak Indonesia punya kesempatan untuk belajar.
Pendaftaran dan Informasi Lebih Lanjut
Pendaftaran untuk Sekolah Rakyat dijadwalkan akan dimulai pada bulan April 2025. Pemerintah akan mengumumkan syarat-syarat pendaftaran secara resmi dalam waktu dekat. Bagi masyarakat yang ingin tahu lebih banyak, informasi terbaru bisa dilihat di situs resmi Kemendikdasmen atau Kemensos.
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi nyata untuk masalah pendidikan di Indonesia. Dengan pendekatan yang inklusif dan fleksibel, program ini bisa menjadi langkah besar menuju masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.