Jakarta, 15 April 2025 – Dunia kuliner Tanah Air kembali dihebohkan oleh pengakuan mengejutkan Amrizal Nuril Abdi, atau yang lebih dikenal sebagai King Abdi. Dalam episode terbaru podcast KasiSolusi, jebolan MasterChef Indonesia Season 10 ini membongkar pengalaman pahitnya di balik layar bisnis kuliner yang kini tengah naik daun. Dengan nada penuh emosi, King Abdi menceritakan bagaimana ia menjadi korban pengkhianatan oleh seorang figur publik terkenal, yang diduga kuat adalah komika Tretan Muslim.
Kisah ini bermula dari tawaran yang tampak menggiurkan. King Abdi mengungkapkan bahwa ia dijemput untuk memasak dan mempresentasikan konsep kuliner orisinalnya. “Dulu saya sangat naif, saya adalah seorang kreator makanan,” ujar pria asal Malang, Jawa Timur, ini, seperti dikutip pada Selasa (15/4/2025). Ia dijanjikan porsi keuntungan 5 persen atas kontribusinya dalam merintis bisnis tersebut. Namun, kepercayaan yang ia berikan justru berujung pada tuduhan menyakitkan dan pengusiran dari bisnis yang ia bantu bangun.
Meski enggan menyebut nama pelaku secara langsung, King Abdi mengisahkan bahwa bisnis yang dimaksud—diduga Bebek Carok—sempat berkembang pesat hingga memiliki sebelas cabang. Kini, usaha tersebut bahkan dikabarkan memiliki lebih banyak cabang dan semakin sukses. “Saya memilih untuk tidak membahas sosok terkenal yang terlibat,” katanya, sembari menegaskan bahwa pengalaman pahit ini menjadi titik balik dalam hidupnya.
Dugaan Netizen dan Respons Tretan Muslim
Pengakuan King Abdi memicu spekulasi liar di kalangan netizen. Banyak yang menduga Tretan Muslim, pemilik Bebek Carok, sebagai sosok yang dimaksud. Dugaan ini diperkuat oleh komentar akun YouTube @TretanUniverse di video podcast KasiSolusi. “Wah rame juga ya, oke saya akan luruskan fakta sebenarnya nanti, karena kalau ngundang satu pihak doang gini bisa jadi fitnah dan framing,” tulis akun tersebut, yang juga menyindir nama kanal sebagai “kasidrama”. Namun, komentar itu kini telah lenyap, memicu tanda tanya lebih lanjut.
Dalam sebuah video tanggapan yang diunggah di kanalnya, Tretan Muslim membantah keras tuduhan King Abdi. Ia menyebut narasi pengusiran sebagai “hoaks” dan menegaskan bahwa Bebek Carok adalah usaha yang ia rintis bersama seorang partner, tanpa keterlibatan King Abdi sebagai pendiri. Menurut Tretan, King Abdi—yang ia sebut sebagai “Queen”—hanya diundang untuk membantu riset dan pengembangan konsep, seperti ide cobek besar dan bebek gantung. Tretan juga menegaskan bahwa resep Bebek Carok berasal dari istrinya, bukan King Abdi, dan bahwa King Abdi telah menerima haknya berupa bagi hasil 5 persen dari partnernya.
Kronologi Resep dan Konflik
Perselisihan soal resep menjadi salah satu inti konflik. Tretan menjelaskan bahwa masakan awal Bebek Carok dibuat oleh istrinya, Rinda, dan sempat dicicipi oleh King Abdi serta partnernya. Ketika King Abdi diminta memasak untuk perbandingan, resepnya tidak disetujui. “Resep istri saya yang dipakai, itu yang didaftarkan di kontrak,” tegas Tretan. Ia juga menyebut bahwa King Abdi mengundurkan diri setelah pertemuan yang mengklarifikasi soal resep, bukan diusir seperti yang dituduhkan.
Namun, King Abdi memiliki versi berbeda. Ia mengaku ide dan konsepnya menjadi kunci kesuksesan awal bisnis tersebut, namun ia justru disingkirkan tanpa penghargaan yang layak. “Tanpa konsep dan resep yang baik, uang tidak berarti apa-apa,” katanya, menyinggung kurangnya profesionalisme dalam industri makanan dan minuman (FnB). King Abdi juga menyoroti pentingnya melindungi ide orisinal, sebuah pelajaran berharga dari pengalamannya.
Langkah ke Depan King Abdi
Kini, King Abdi memilih untuk mengikhlaskan masa lalunya. Ia tak lagi menyimpan dendam dan fokus membangun bisnis kuliner lain yang tak kalah sukses, seperti Dadar Beredar milik almarhum Babe Cabita, Sego Tempong Negoro milik Vicky Nitinegoro, dan Nasi Kulit Maigun milik Ivan Gunawan. “Saya ikhlaskan semua ini, karena tanpa mereka, saya bisa memiliki banyak bisnis yang lebih sukses,” ujarnya tegas.
Sementara itu, Tretan Muslim berjanji untuk terus meluruskan kesalahpahaman agar tidak ada fitnah yang berkepanjangan. Namun, hingga berita ini diturunkan, kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda rekonsiliasi. Publik pun masih menanti klarifikasi lebih lanjut, sementara spekulasi terus bergulir di dunia maya.
Skandal yang Mengguncang
Kisah ini bukan hanya tentang konflik personal, tetapi juga cerminan kerasnya persaingan di industri kuliner. Pengalaman King Abdi menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap bisnis FnB, pengkhianatan dan kurangnya transparansi bisa mengintai. Akankah kebenaran segera terungkap, atau skandal ini hanya akan menjadi drama tanpa akhir? Waktu yang akan menjawab.