
Rembes pada tembok sering menjadi masalah yang mengganggu keindahan dan kekuatan bangunan, terutama akibat kualitas plesteran rendah, kelembapan dari hujan, atau air yang meresap melalui pondasi. Terinspirasi dari video YouTube Disabilitas Punya Cara, artikel ini akan memaparkan langkah-langkah praktis untuk mencegah rembes, mulai dari memperbaiki sumber kebocoran, memilih material berkualitas, hingga mengaplikasikan lapisan waterproofing yang tepat, sehingga tembok tetap kokoh dan estetis di segala kondisi cuaca.
- Identifikasi Penyebab Rembes
Rembes pada tembok sering disebabkan oleh kualitas plesteran yang buruk, pasir tak sesuai standar, takaran adukan yang salah, atau kelembapan dari luar tembok (hujan) maupun bawah (melalui pondasi). Periksa cuaca dan posisi tembok untuk mengetahui sumber masalahnya. - Perbaiki Sumber Rembes dari Luar
Jika tembok luar belum diplester, lakukan plester aci dan lapisi dengan cat waterproofing. Ini mencegah air hujan meresap ke dalam tembok, yang menjadi penyebab utama rembes. - Atasi Tembok Dalam yang Lembab
Jika tembok dalam hanya lembab namun rata, tunggu hingga kering, lalu lapisi dengan wall sealer dan cat tembok. Ini cukup untuk mengatasi belang akibat kelembapan tanpa perlu perbaikan besar. - Kupas Plesteran Bermasalah
Untuk tembok dalam dengan plesteran bergelombang atau lunak, kupas plesteran yang rusak. Jika adukan plesternya baik, cukup bersihkan permukaan dari cat lama untuk persiapan pelapisan ulang. - Gunakan Waterproofing Dua Komponen
Lapis seluruh permukaan tembok dengan waterproofing berbahan dasar semen, seperti Nipo Champling, menggunakan kuas. Pastikan seluruh permukaan tertutup untuk mencegah rembes dan meningkatkan daya rekat plesteran. - Aplikasikan Waterproofing pada Bata
Sebelum plester, lapisi permukaan bata (terutama tembok luar) dengan waterproofing. Ini mengurangi daya serap air oleh bata, menjaga kualitas adukan plester agar mengeras sempurna tanpa kehilangan campuran semen-pasir. - Lakukan Acian dan Tunggu Kering
Setelah plesteran, lakukan acian untuk menghaluskan permukaan. Biarkan tembok kering minimal 2 minggu sebelum pengecatan. Gunakan alat pengukur kadar air untuk memastikan kadar air di bawah 17%. - Gunakan Wall Sealer dan Cat Tembok
Untuk tembok baru, lapisi dengan wall sealer sebagai cat dasar, lalu cat tembok. Hindari penggunaan dempul secara berlebihan, karena dapat menyerap lembab dan menyebabkan cat belang atau mengelupas. Dempul hanya untuk bagian cekung atau berlubang setelah wall sealer. - Pelapisan Waterproofing Ekstra untuk Tembok Luar
Untuk tembok luar yang terekspos cuaca, gunakan cat waterproofing seperti Nippon Elastic 3one setelah acian melewati beberapa musim. Ini menutup retakan akibat pemuaian dan penyusutan akibat panas dan hujan. - Pahami Batasan Cat Waterproofing
Cat waterproofing hanya berfungsi sebagai pelapis pelindung dan estetika, bukan penguat struktur. Jika retak atau rembes tetap terjadi, periksa kualitas material, struktur bangunan, dan cara pengerjaan untuk menemukan akar masalahnya.
Kesimpulan
Metode ini cocok untuk tembok bata ringan, bata merah, atau plesteran dengan adukan pasir-semen maupun mortar konvensional. Kualitas pasir sangat menentukan hasil plesteran. Dengan langkah-langkah ini, tembok dapat terlindungi dari rembes dan retak, sekaligus tampil lebih estetis.
Atau tonton video dari channel Disabilitas Punya Cara untuk lebih jelasnya: