Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

DIY Rak Sepatu Jati Belanda

Posted on May 1, 2025 by syauqi wiryahasana

Cara membuat sendiri rak sepatu dari bahan kayu jati belanda, yang mempertimbangkan kesederhanaan alat dan mudah diikuti caranya.

Bahan yang Dibutuhkan:

  • Kayu Jati Belanda (Pinewood): Papan untuk dinding samping, rak, dan penyangga.
  • Paku Tembak: Untuk perakitan sementara.
  • Sekrup: Untuk perakitan permanen.
  • Lem Kayu: Untuk sambungan papan.
  • Cat Water-based Clear Gloss: Untuk finishing.
  • Kertas Amplas: Grit 240 untuk menghaluskan permukaan.
  • Bantalan Busa: Untuk pengamplasan manual.

Alat yang Dibutuhkan:

  • Circular Saw: Untuk memotong papan.
  • Jigsaw: Untuk potongan melengkung.
  • Mesin Planner: Untuk meratakan papan.
  • Mesin Gerinda: Untuk mengamplas dan memotong.
  • Bor/Drill Cordless: Untuk mengebor dan menyekrup.
  • Paku Tembak dan Kompresor: Untuk perakitan cepat.
  • Router/Trimmer: Untuk membuat chamfer (sudut miring).
  • Sanding Paper (Grit 240): Untuk finishing halus.

Desain Rak Sepatu:

Rak sepatu ini memiliki dinding samping kanan dan kiri dengan bentuk miring di bagian atas, tiga rak (bawah, tengah, atas), dan penyangga kecil untuk sepatu di bagian depan. Dinding samping dipotong dengan ujung bawah sedikit membulat dan atas lurus. Rak bawah dan tengah dibuat dari papan utuh, sedangkan rak atas lebih kecil. Ukuran dan panduan desain dapat diunduh melalui tautan di deskripsi video.

Langkah-langkah Pembuatan:

1. Persiapan Papan

  • Ratakan Papan: Gunakan mesin planner untuk meratakan permukaan kayu jati Belanda.
  • Sambung Papan: Lem papan-papan untuk dinding samping dengan sedikit kemiringan agar sesuai desain. Biarkan lem kering.
  • Amplas Awal: Gunakan gerinda dengan mata amplas untuk menghaluskan permukaan. Lanjutkan dengan amplas manual grit 240 untuk menghilangkan guratan melingkar.

2. Pemotongan Papan

  • Dinding Samping: Potong papan untuk dinding kanan dan kiri menggunakan circular saw sesuai desain, dengan ujung bawah sedikit membulat dan atas lurus.
  • Rak: Potong papan utuh untuk rak bawah dan tengah. Untuk rak atas, potong papan lebih kecil sesuai ukuran desain.
  • Penyangga Sepatu: Potong papan kecil untuk penyangga sepatu di bagian depan menggunakan circular saw.
  • Chamfer: Gunakan router/trimmer untuk memotong sudut 45 derajat pada ujung rak bawah agar terlihat lebih halus dan tidak tajam.

3. Perakitan

  • Pasang Rak: Tandai posisi rak pada dinding samping. Gunakan paku tembak untuk perakitan sementara, lalu sekrup dari bagian dalam agar tidak terlihat dari luar.
  • Pasang Penyangga Sepatu: Sekrup penyangga kecil ke rak depan untuk menahan sepatu.
  • Periksa Kekokohan: Pastikan semua bagian terpasang kuat dan sesuai desain.

4. Finishing

  • Amplas Akhir: Amplas seluruh permukaan, terutama bagian dalam, menggunakan grit 240 dengan bantalan busa untuk hasil lebih rata.
  • Lapisan Pertama: Oleskan cat water-based clear gloss, kuaskan, dan biarkan kering maksimal.
  • Amplas Ringan: Setelah lapisan pertama kering, amplas ringan dengan grit 240 untuk menghaluskan.
  • Lapisan Kedua: Oleskan lapisan kedua cat clear gloss, kuaskan, dan biarkan kering.

Tips Tambahan:

  • Gunakan alat pelindung seperti kacamata dan masker saat memotong atau mengamplas.
  • Pastikan pengukuran akurat agar potongan sesuai desain.
  • Untuk hasil lebih estetis, perhatikan detail seperti chamfer pada sudut rak.
  • Rak ini dapat dibongkar karena tidak menggunakan lem permanen, sehingga mudah dipindahkan atau dikemas ulang.

Hasil Akhir:

Rak sepatu ini sederhana namun fungsional, cocok untuk mengorganisir sepatu atau sandal di rumah. Dengan material kayu jati Belanda dan finishing clear gloss, rak ini tampil natural dan tahan lama. Proyek ini juga memungkinkan untuk dijual sebagai produk DIY, memberikan potensi cuan dari investasi alat dan bahan.

Selamat mencoba membuat rak sepatu DIY Anda sendiri! Jika membutuhkan inspirasi lebih lanjut, cek produk alat dari Brexter di Instagram mereka.

Terbaru

  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?
  • Apakah Paganisme itu Agama?
  • Perbaiki Kebodohannya, Pemerintah Buka Lagi Akses Ke Situs archive.org
  • Kenapa Disebut Ilmuwan Muslim, Bukan Ilmuwan Arab atau Ilmuwan Persia?
  • Indonesia Prasejarah, Benarkah Se-kaya itu?
  • Apa itu Bilangan Aleph ?
  • Jejak Aneh Nisan Makam Gaya Aceh di Pangkep Sulawesi Selatan
  • Rasa’il Ikhwan al-Shafa Fondasi Matematika dalam Filsafat Islam
  • Review Aplikasi Melolo, Saingan Berat Dramabox!
  • Review Game Dislyte: Petualangan Urban Myth yang Seru!
  • Microsoft Resmikan Cloud Region Pertama di Indonesia, Pacu Pertumbuhan AI
  • Bagaimana Bisa Xiaomi Jadi Raja dibanyak Sektor?
  • Sejarah Tokoh Judi Negara: Robby Sumampow
  • Kenapa Hongkong Mulai Kehilangan Anak Mudanya?
  • Apakah China ada Peternakan Panda?
  • Kebohongan Ajudan Bung Karno Soal Letkol Untung Habisi Para Jenderal?
  • Apakah Harga Minyak Dunia Turun Bikin OPEC Bangkrut?
  • Hal Konyol di Startrek Original Series
  • Inilah Deretan Buku-Buku Kontroversial di Dunia
RSS Error: WP HTTP Error: cURL error 35: OpenSSL SSL_connect: SSL_ERROR_SYSCALL in connection to blog.emka.web.id:443
  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?
  • Apakah Paganisme itu Agama?

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme