
Kapsul wahana antariksa Shenzhou-19 mendarat mulus di lokasi pendaratan Dongfeng, Mongolia Dalam, Tiongkok Utara, pada hari Rabu. China Manned Space Agency (CMSA) menyatakan misi tersebut sukses.
Pada pukul 14.02 waktu setempat, seluruh awak Shenzhou-19, Cai Xuzhe, Song Lingdong, dan Wang Haoze, telah keluar dari kapsul. Mereka menghabiskan 183 hari di orbit dan dalam kondisi sehat.
Misi ini mencetak rekor dunia untuk aktivitas extravehicular (EVA) terlama dalam satu waktu. Cai Xuzhe mencatatkan diri sebagai astronot Tiongkok dengan tugas EVA terbanyak, sementara Wang Haoze menjadi flight engineer perempuan pertama Tiongkok di stasiun luar angkasa Tiangong.
Cai Xuzhe telah melakukan lima EVA dalam dua misi penerbangan luar angkasa. “Melihat planet biru yang indah dari luar angkasa, saya selalu ingat bahwa ini adalah rumah kita bersama, yang harus kita jaga,” ujar Cai.
Song Lingdong adalah astronot Tiongkok kelahiran 90-an pertama yang melakukan EVA. “Kami telah mengubah dedikasi dan kerja keras para peneliti menjadi pencapaian ilmiah,” kata Song.
Wang Haoze merasa senang bisa kembali ke Bumi dan siap menghadapi tugas yang lebih menantang di masa depan.
Wahana Shenzhou-19, yang diluncurkan pada Oktober 2024, berpisah dari stasiun luar angkasa pada pukul 04.00. Setelah terlepas dari Tiangong, wahana ini melakukan mode kembali cepat, kata Mao Yongjun, pakar dari Jiuquan Satellite Launch Center.
Beijing Aerospace Control Center mengeluarkan perintah kembali pada pukul 12.17 (waktu Beijing). Kapsul orbital Shenzhou-19 berpisah dari kapsul kembali. Mesin pengerem diaktifkan, dan kapsul kembali mendarat pada pukul 13.08 di lokasi Dongfeng.
Pendaratan Shenzhou-19 yang semula dijadwalkan pada hari Selasa ditunda karena kondisi angin yang tidak mendukung.
Misi ini menampilkan dua peningkatan teknologi. Helikopter dan kendaraan pencarian dilengkapi dengan terminal BDS-3, meningkatkan akurasi posisi dan efisiensi pemulihan darat. Selain itu, radar meteorologi laser dipasang di dekat lokasi pendaratan untuk memperoleh data rinci tentang angin, meningkatkan akurasi perkiraan.
Selama misi, awak Shenzhou-19 menyelesaikan tiga EVA, mencetak rekor durasi dunia selama sembilan jam untuk EVA tunggal. Awak berhasil mengatasi masalah jamming adapter muatan tak terduga selama EVA pertama mereka.
Pakaian antariksa Feitian Tiongkok telah menunjukkan keandalan yang luar biasa, digunakan untuk 19 EVA sejak misi Shenzhou-12. Lengan robot stasiun luar angkasa, yang dapat terhubung dan “merangkak” di bagian luar kabin, memungkinkan astronot mengakses semua area EVA.
Awak Shenzhou-19 juga mencapai sejumlah terobosan ilmiah. Mereka berhasil menyiapkan spinor Bose-Einstein condensates menggunakan perangkap all-optical, mendirikan platform optical lattice berbasis ruang angkasa untuk simulasi kuantum, dan membiakkan tiga generasi lalat buah di orbit.
Mereka berpartisipasi dalam 88 proyek yang mencakup ilmu kehidupan luar angkasa, microgravity, fisika fundamental, material luar angkasa, kedokteran luar angkasa, dan teknologi luar angkasa baru.
Misi Shenzhou-19 menghasilkan lebih dari 102 sampel dari 13 jenis, yang telah dikembalikan ke Bumi untuk analisis mendalam. Awak juga melakukan uji coba robot inspeksi pipa khusus di dalam kabin dan eksperimen kolaboratif manusia-mesin dengan robot terbang cerdas “Xiaohang”. Data dari alat eksperimen gelombang otak akan digunakan untuk meneliti dampak gravitasi pada pemrosesan informasi gerak visual.
Para astronot Tiongkok juga berinteraksi dengan pemuda Bulgaria melalui tautan video dan mengadakan pameran seni bertema “Aku Cinta Tanah Airku” di stasiun luar angkasa dan di Bumi.