
Santo Peregrine Laziosi, yang juga dikenal sebagai Pellegrino Latiosi, lahir sekitar tahun 1260 dan wafat pada 1 Mei 1345, adalah seorang santo Italia dari Ordo Servite (Ordo Friar Pelayan Maria). Ia dikenal sebagai santo pelindung bagi mereka yang menderita kanker, AIDS, dan penyakit-penyakit yang mengancam jiwa lainnya.
Peregrine Laziosi dilahirkan pada tahun 1260 sebagai putra tunggal dari keluarga berada di Forlì, Italia Utara. Pada masa itu, Forlì merupakan bagian dari Negara Gereja. Keluarga Peregrine mendukung faksi anti-Paus. Pada tahun 1283, penduduk Forlì berada di bawah interdict, sebuah hukuman gerejawi yang melarang partisipasi dalam sakramen. Philip Benizi, Prior Jenderal dari Ordo Friar Pelayan Santa Maria, diutus untuk mendamaikan komunitas yang terpecah belah tersebut. Saat Philip mencoba berkhotbah di Forlì, ia dihalangi dan dipukul oleh Laziosi yang saat itu berusia 18 tahun. Philip diusir dari kota dengan hinaan dan kekerasan.
Laziosi menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada Philip. Benizi menerimanya dengan kebaikan hati. Momen itu memberikan dampak mendalam bagi Laziosi. Dipenuhi dengan penyesalan, ia mulai lebih banyak berdoa dan menyalurkan energinya ke dalam perbuatan baik. Beberapa tahun kemudian, ia bergabung dengan Ordo Servite di Siena dan kemudian ditahbiskan menjadi imam.

Setelah beberapa tahun, Laziosi dikirim kembali ke Forlì, tempat ia mendirikan rumah Servite yang baru. Ia dikenal luas karena khotbahnya, kesuciannya, serta pengabdiannya kepada orang sakit dan miskin. Konon, ia secara ajaib melipatgandakan gandum dan anggur selama masa kekurangan parah di daerahnya. Masyarakat mulai memanggilnya “Malaikat Nasihat Baik,” karena sangat berterima kasih atas nasihat bijaknya yang diberikan secara cuma-cuma.
Salah satu penitensi khusus yang ia bebankan pada dirinya sendiri adalah berdiri setiap kali tidak perlu duduk. Ketika lelah, ia akan menopang dirinya pada tempat duduk koor. Pada usia 60 tahun, ia mengalami infeksi di kaki kanannya. Kondisinya memburuk hingga dokter memutuskan untuk mengamputasi kakinya.
Malam sebelum operasi, Laziosi menghabiskan waktu berdoa di depan lukisan dinding penyaliban di ruang chapter. Ia tertidur lelap seperti dalam keadaan trans dan seolah-olah melihat Yesus turun dari salib untuk menyentuh kakinya.
Keesokan harinya, dokter datang untuk melakukan amputasi, dan tidak menemukan tanda-tanda kanker. Berita tentang kesembuhan ajaib itu menyebar ke seluruh kota. Hal ini semakin meningkatkan penghargaan masyarakat terhadap Laziosi. Ia meninggal karena demam pada tanggal 1 Mei 1345, pada usia 84 tahun. Sejumlah besar orang dari kota dan pedesaan menghormati kematiannya. Beberapa orang sakit yang datang disembuhkan, yang dikaitkan dengan perantaraan Laziosi.

Jenazah Santo Peregrine Laziosi dimakamkan di gereja Servite di Forlì, Basilika Santo Pellegrino Laziosi. Paus Paulus V mendeklarasikannya sebagai beato pada tahun 1609 dan Paus Benediktus XIII mengkanonisasinya sebagai santo pada tahun 1726. Pesta liturgi Peregrine Laziosi dirayakan setiap tanggal 1 Mei.
Peregrine Laziosi dianggap sebagai santo pelindung bagi mereka yang menderita kanker. Kuil Nasional Santo Peregrine terletak di Basilika Our Lady of Sorrows di Chicago, Illinois, sebagai pelayanan dari Ordo Friar Pelayan Maria. Terdapat juga Kuil Santo Peregrine di The Grotto, di Tempat Ziarah Nasional Bunda Berdukacita, di Portland, Oregon. Misa Santo Peregrine dirayakan di The Grotto pada hari Sabtu pertama setiap bulan pada pukul 12 siang di Kapel Maria. Selain itu, terdapat Paroki dan Kuil Diosesan Santo Peregrine Laziosi di Muntinlupa, Filipina. Di dalamnya terdapat relik yang diambil dari Laziosi sendiri: sebuah tulang rusuk. Saat ini, relik tersebut dipamerkan di Kapel Relik gereja. Terdapat juga Kuil Kanker Santo Peregrine dengan Adorasi Ekaristi Abadi di Gereja Katolik Kristus Raja di Mesa, Arizona. Misi dari Kuil Santo Peregrine ini adalah untuk mempromosikan adorasi abadi kepada Yesus Kristus dan berdoa bagi mereka yang terkena kanker. Di tengah penderitaan, sebuah tempat perlindungan untuk penyembuhan spiritual dan kedamaian emosional ditawarkan. Terdapat juga patung Laziosi di kapel samping yang didedikasikan di kapel misi Serra di San Juan Capistrano di California Selatan.
Menurut beberapa orang, pelajaran dari kehidupan Laziosi bukanlah bahwa Tuhan melakukan mukjizat, tetapi bahwa seorang hamba yang setia menempatkan dirinya, tanpa syarat, di tangan Tuhan. Oleh karena itu, kepercayaan Laziosi kepada Tuhan menjadi model bagi mereka yang menghadapi penyakit. Salah satu jurnal medis telah mengutip kasus Laziosi sebagai contoh potensial infeksi bakteri atau virus yang memberantas sel-sel kanker. Fenomena ini, meskipun jarang terjadi, memberikan harapan dan wawasan tentang potensi interaksi kompleks antara sistem kekebalan tubuh dan perkembangan kanker. Kasus Laziosi terus menginspirasi penelitian dan eksplorasi pendekatan inovatif untuk pengobatan kanker, menekankan pentingnya iman, ketahanan, dan kekuatan penyembuhan dari hubungan spiritual.
sumber: wikipedia