Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Taksi Driverless Pony.ai Insiden Alami Kebakaran Pertama

Posted on May 15, 2025 by syauqi wiryahasana
pony.ai

Salah satu robotaxi milik Pony.ai, perusahaan rintisan asal Tiongkok yang terdaftar di bursa Amerika Serikat, dilaporkan terbakar pada hari Selasa lalu. Insiden ini menjadi yang pertama kalinya bagi Pony.ai, dan untungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Penyebab kebakaran masih belum diungkapkan oleh perusahaan. Video yang menunjukkan kejadian tersebut di Beijing telah beredar di media sosial, namun CNBC belum dapat memverifikasi keaslian rekaman tersebut secara independen. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden serupa yang melibatkan mobil listrik, termasuk kendaraan Tesla, yang juga tengah mengembangkan robotaxi sendiri.

Menurut pernyataan resmi Pony.ai, salah satu kendaraan self-driving mereka terdeteksi mengalami status abnormal di Beijing sekitar pukul 09.30 waktu setempat pada tanggal 13 Mei. Pony.ai mengoperasikan armadanya dengan perangkat lunak yang dapat dipantau secara terpusat.

Pada saat kejadian, tidak ada penumpang di dalam kendaraan. Mobil tersebut secara otomatis melakukan emergency stop, sehingga tidak terjadi tabrakan atau cedera. Pony.ai menambahkan bahwa petugas layanan tiba di lokasi dalam waktu dua menit setelah menerima peringatan.

“Selama proses penanganan, kendaraan tersebut terbakar,” kata Pony.ai. “Staf di lokasi berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait untuk melaksanakan langkah-langkah penanggulangan, dan berhasil menyelesaikan insiden tersebut dengan aman dan efektif. Penyebab spesifiknya saat ini sedang dalam penyelidikan.”

Akibat insiden ini, saham Pony.ai mengalami penurunan lebih dari 10% dalam semalam. Meskipun demikian, saham perusahaan masih mencatatkan kenaikan lebih dari 25% sepanjang tahun ini.

Pony.ai mengoperasikan robotaxi di beberapa kota besar di Tiongkok, termasuk Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Hingga akhir November lalu, perusahaan memiliki lebih dari 250 mobil yang beroperasi di seluruh negeri.

Pada akhir April lalu, Pony.ai mengumumkan kolaborasinya dengan Toyota, BAIC Beijing, dan Aion dari GAC untuk mengembangkan kendaraan robotaxi baru yang diklaim dapat memangkas biaya hingga 70%. Kemitraan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pony.ai untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan layanan robotaxi-nya.

Perusahaan-perusahaan otomotif Tiongkok semakin meningkatkan persaingan dengan rival-rival mereka dari Amerika Serikat. Mobil listrik buatan Tiongkok dengan cepat menjadi pemain dominan di pasar domestik, mengalahkan Tesla dan produsen mobil asing tradisional. Hal ini didorong oleh inovasi teknologi, dukungan pemerintah, dan meningkatnya permintaan konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan.

Insiden kebakaran robotaxi Pony.ai ini menyoroti tantangan dan risiko yang terkait dengan pengembangan dan penerapan teknologi self-driving. Meskipun teknologi ini menjanjikan potensi untuk merevolusi transportasi, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Investigasi menyeluruh terhadap penyebab kebakaran akan sangat penting untuk memastikan keselamatan robotaxi di masa depan dan membangun kepercayaan publik terhadap teknologi ini.

Selain itu, insiden ini juga menggarisbawahi pentingnya respons cepat dan efektif dalam situasi darurat. Kemampuan Pony.ai untuk mengerahkan petugas layanan dalam waktu singkat dan berkoordinasi dengan pihak berwenang membantu mencegah potensi kerusakan yang lebih besar.

Masa depan industri robotaxi di Tiongkok tetap cerah, dengan dukungan kuat dari pemerintah dan investasi yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan. Namun, perusahaan-perusahaan seperti Pony.ai harus terus memprioritaskan keselamatan dan mengatasi tantangan teknis untuk mewujudkan potensi penuh teknologi ini.

Ke depan, Pony.ai akan fokus pada penyelesaian investigasi, menerapkan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, dan melanjutkan pengembangan teknologi robotaxi yang aman dan andal. Perusahaan juga akan terus bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk menghadirkan solusi transportasi yang inovatif dan terjangkau bagi masyarakat.

Pasar kendaraan listrik (EV) di Tiongkok mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk insentif pemerintah, meningkatnya kesadaran lingkungan, dan kemajuan teknologi. Tiongkok saat ini menjadi pasar EV terbesar di dunia, dan diperkirakan akan terus tumbuh dalam beberapa tahun mendatang.

Persaingan di pasar EV Tiongkok sangat ketat, dengan sejumlah besar pemain lokal dan internasional yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar. Perusahaan-perusahaan seperti BYD, Nio, dan Xpeng telah muncul sebagai pemain utama di pasar EV Tiongkok, menantang dominasi Tesla dan produsen mobil asing tradisional lainnya.

Pemerintah Tiongkok telah memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan pasar EV melalui berbagai kebijakan, termasuk subsidi pembelian, pengecualian pajak, dan investasi dalam infrastruktur pengisian daya. Pemerintah juga telah menetapkan target ambisius untuk adopsi EV, yang semakin mendorong pertumbuhan pasar.

Meskipun pasar EV Tiongkok menawarkan peluang besar, ia juga menghadirkan tantangan yang signifikan. Persaingan sangat ketat, dan perusahaan harus terus berinovasi dan meningkatkan produk mereka untuk tetap kompetitif. Selain itu, infrastruktur pengisian daya masih belum merata di seluruh negeri, yang dapat menjadi penghalang bagi adopsi EV yang lebih luas.

Terlepas dari tantangan ini, prospek jangka panjang untuk pasar EV Tiongkok tetap positif. Dengan dukungan pemerintah yang kuat, permintaan konsumen yang meningkat, dan kemajuan teknologi yang berkelanjutan, Tiongkok berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin global dalam industri EV.

Insiden kebakaran robotaxi Pony.ai akan menjadi pengingat bagi industri robotaxi secara keseluruhan tentang pentingnya keselamatan dan keandalan. Perusahaan harus terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk memastikan bahwa teknologi mereka aman dan andal, dan mereka harus memiliki rencana yang kuat untuk menanggapi insiden apa pun yang mungkin terjadi.

Pada akhirnya, keberhasilan industri robotaxi akan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk membangun kepercayaan publik terhadap teknologi mereka. Ini akan membutuhkan transparansi, akuntabilitas, dan komitmen yang tak tergoyahkan terhadap keselamatan.

Sumber: cnbc

Terbaru

  • Taksi Driverless Pony.ai Insiden Alami Kebakaran Pertama
  • Baidu Akan Ekspansi Robotaxi ke Eropa, Indonesia Tertinggal Makin Jauh
  • Trump Jago Dagang, Qatar Beli 210 Pesawat Boeing Jumbojet
  • AS dan Arab Saudi Deal Jual-Beli Senjata 142 Miliar Dollar
  • Sejarah Injil Thomas dan Kristen Gnostik yang Terlarang
  • Sejarah Mufti Palestina Berkoalisi dengan NAZI Jerman
  • Trik Licik Bandar Judi Online yang Kamu Belum Tahu
  • Misteri DNA Nenek Moyang Manusia Mexico
  • Sejarah Peradaban Tartessos
  • Benarkah Badai Matahari Picu Gempa 8 Skala Richter Atau Lebih?
  • Sejarah Harley-Davidson Jadi Kultus Tato Terbanyak di Dunia
  • Guru Gembul: Pacaran Menurut Sains Itu Baik?
  • G30S Jadi Revolusi Gagal atau Memang Rencana Soeharto?
  • Film Jumbo 9,2 Juta Penonton: Faktor Fluke Effect, Apa itu?
  • Sejarah Wahana Tianwen-1 China Mendarat di Mars
  • Pengertian dan Sejarah Mesin Linotype (Mesin Cetak Baris)
  • Apa itu Negara Mikronesia? Tetangga Rese Indonesia?
  • Apa itu Virus Tumbuhan (Plant Virus)?
  • Nio Perkenalkan Mobil Listrik ES6, EC6, ET5 dan ET5T
  • Mobil Prototipe Huawei Stelato S9 Kena Foto Netizen Lagi, Lebih Canggih?
RSS Error: WP HTTP Error: cURL error 35: OpenSSL SSL_connect: SSL_ERROR_SYSCALL in connection to blog.emka.web.id:443
  • Taksi Driverless Pony.ai Insiden Alami Kebakaran Pertama
  • Baidu Akan Ekspansi Robotaxi ke Eropa, Indonesia Tertinggal Makin Jauh
  • Trump Jago Dagang, Qatar Beli 210 Pesawat Boeing Jumbojet

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme